Naskah drama yang membangun PAHLAWAN MASA KINI



 Kali ini agak menyimpang sedikit dari dunia TKJ ya, saya mohon maaf. Tetapi kali ini saya akan memposting sedikit naskah Seni Budaya yang telah saya buat sendiri tanpa copas (original) silakan nikmati ceritanya dan mohon untuk memberikan penilaian yaaa...
Pak Tani Yang selalu ada
Pada suatu hari terdapat suatu desa yaitu desa kemuning di jawa timur yang warganya hidup dengan makmur,rukun,berdampingan dan selalu bergotong royong. Juga desa tersebut terkenal dengan hasil palawija dan pertaniannya yang memadai serta kaya akan Sumber Daya Alam. Di suatu desa tersebut juga hiduplah seorang petani yang lugu serta baik hati yang selalu bisa mengayomi keluarganya dan selalu ikut berperan dalam kehidupan sosial masyarakat sekitar, namanya adalah Pak Tomi. Pak Tomi adalah salah satu petani yang rajin di desa tersebut walaupun baru saja membuat lahan pertanian di desanya tersebut, pak Tomi hidup dengan sederhana sehingga membuatnya tidak hidup berlebihan dan sombong. Hingga suatu hari, “Pagiii kang Tomi... “ sapa Pak Rizal, salah satu sahabat pak Toni. “pagi juga kang !” seru pak Tomi ,”tumben kang Tomi sampai sini agak siangan, kenapa kang ?”lanjut pak Rizal, “iya kang maap, soalnya gini tadi denger berita dari radio kalau harga kebutuhan tani di daerah yogyakarta sudah melambung naik, semoga di daerah kita tidak ya kang, soalnya kan juga warga sini pemasukannya juga nggak seberapa, gimana menurut kang Rizal” sambung Pak Tomi yang sambil mencangkul lahan pertanian agar segera gembur. Lalu Pak rizal sambil membajak sawah dengan menggunakan traktor berkata “iya kang saya juga udah denger kok masalah itu, saya juga khawatir nih kalau semua harga kebutuhan kita melambung soalnya kita juga gini, orang yang penghasilannya juga nggak seberapa paling juga bisanya menghidupi anak istri di rumah ya kang”, “ iya kang saya juga setuju, tapi kita kan juga harus tetep semangat kang ini yang kita tanam kan juga buat semua orang yang membutuhkan ya pokoknya tetep berdoa agar semuanya tetep normal ya kang biar lancar” lanjut pak Tomi dengan penuh semangat sambil menanam padi yang masih kecil. “iya kan , joss pokoke yo kang kerja-kerja...” kata pak Rizal, lalu mereka berdua pun bekerja dengan giat dan penuh semangat. Hari sudah berganti menjelang malah hari dan Pak Tomi beserta Pak Rizal pulang ke rumah masing-masing. Hari pun telah berganti dan terus berganti dan keadaan kebutuhan para petani semakin melonjak dan tak terkendalikan. Hari pun sudah mulai beranjak pagi lagi, Pak Tomi sudah sampai di Sawah dan mulai menanam padi, disaat itu juga Pak Rizal datang dengan wajah yang sedang tidak gembira, saat itu Pak Tomi langsung menyapa Pak Rizal “Pagi Kang ! Kok pagi-pagi wajahnya nggak ngenakin gitu kang ? emang ada apa ?”, dan sambung Pak Rizal “iya ini kang, saya dari hari ke hari kok terus ngrasa khawatir terus ya ? yang soal itu lo kang, harga kebutuhan kita semakin naik itu loo dan sekarang hama juga sulit dikendalikan” , dan dilanjut Pak Tomi “Iya kang saya awalnya juga khawatir tapi ya gimana lagi kang ? kalau kita berhenti kan kasihan warga sekitar, nanti makan ada coba ?”, sambung Pak Rizal “Ow iya ya kang, saya kok kurang berpikiran seperti itu to ?”, “lha ya makanya itu kang, kita itu harus tetep kerja. Ayo kang ! kerja-kerja !!” sambung Pak Tomi sambil menepuk pundak Pak Rizal dan bergegas untuk mengerjakan lahan sawahnya.
            Setelah itu hari pun telah menjadi senja dan para petani pulang ke Rumah masing-masing. Dan disaat malam hari pun Pak Tomi masih terfikir musibah yang terjadi pada petani saat ini sehingga Pak Tomi tidak bisa tidur dan disaat itu pula ia memikirkan apa yang diucapkan sahabatnya tadi membuatnya menjadi semakin gelisah dan langsung mengambil air wudlu untuk sholat, setelah sholat fikiran Pak Tomi menjadi semakin enteng dan membuatnya tidak gelisah lagi serta hanya memikirkan hal-hal yang positif. Sang fajar pun telah mengeluarkan sinarnya, dan keadaan di desa saat itu malah menjadi-jadi dan semakin ricuh. Banyak warga terutama yang berprofesi sebagai petani memblokade jalan raya sambil membawa poster yang menunjukkan tuntutan kepada pemerintah agar segera menurunkan harga kebutuhan petani. Tetapi tidak dengan Pak Tomi, seakan-akan tidak terjadi apa-apa dan Pak Tomi tetap melanjutkan pekerjaannya di sawah yang sepi karena para petani telah mogok kerja, disaat itu seorang teman Pak Tomi ynag bernama Pak Wahyu pun berjalan menuju Pak Tomi dengan wajah agak marah “Lho Pak Tomi kenapa kok kesini ? Bukannya kita kan lagi mogok lagian kenapa harus kerja kalo kita diperbudak terus-terusan seperti ini ?”, “Austaghfirullah Pak Wahyu,Saya disini kan niatnya kerja Pak buat kebutuhan masyarakat sekitar ,buat makan pak”jawab pak Tomi sambil mengelus dada, “tapi pak Tomi mau to terus-terusan diperlakukan tidak adil seperti ini ?” jawab Pak Wahyu dengan suara yang tinggi, tetapi Pak Tomi tetap bersikeras menolak mogok kerja karena Pak Tomi tetap ingin melanjutkan pekerjaannya. Akhirnya Pak Wahyu yang sudah kewalahan menghadapi tekat Pak Tomi yang keras segera meninggalka Pak Tomi dengan hati yang sangat marah. Walaupun hati Pak Tomi sangat sakit karena perkataan yang didengar dari temannya tadi dia tetap bekerja tanpa pamrih dan terus menanam sertamembajak sawahnya walaupun seorang diri, saat siangpun telah tiba dilihat anaknya yang dari jauh membawakan bekal untuk makan siang, “oyyy bapak disini nak, kemarilah !”seru Pak Tomi dengan menunggu di dalam gubuk kecil di tengah sawah, “iya pak, sebentar ....aku kesana” seru anak itu. Akhirnya Pak Tomi dan anaknya pun di dalam gubuk sambil makan siang dan istirahat sebentar, lalu anaknya bertanya “Pak kok kerja sendirian di sawah”, Pak Tomi menjawab “iya nak, soalnya teman-teman masih ada masalah” , “masalah apa lo pak ? apa yang demo di jalan raya itu ?” sambung anak itu, “iya nak, kamu kok tahu ?” sambung pak Tomi, “iya tahu lah pak saya gitu, hehehe... emang bapak nggak ikut demo kan harga kebutuhan tani sekarang sangat mahal pak nanti kita rugi ?”, lalu pak Tomi menjawab “hmmm, buat apa nak berdemo daripada berdemo seperti itu bapak mending melakukan sesuatu yang berguna seperti tetap bekerja di sawah ini dengan perlengkapan yang masih ada” , anaknya pun berkata dengan wajah yang agak bingung “ow begitu ya pak, iya-ya pak daripada melakukan hal seperti itu kan mending melakukan sesuatu yang berguna ya, tapi bapak kok bisa seperti itu ?” , “iya harus bisa begitu nak, coba kamu bayangkan banyak orang yang membutuhkan kita saat ini untuk konsumsi, masak kita tega meninggalkannya dan membiarkan kelaparan. Kita haru punya jiwa sosial yang baik,rasa kemanusiaan dan jangan lupa kalau kerja itu kita harus ikhlas jangan pamrih dan kita harus tetap berusaha dengan kemampuan yang kita miliki” sambung Pak Tomi. Dan terasa pun bekal yang telah disantap telah habis akhirnya anak Pak Tomi berpamitan untuk pulang ke rumah sambil membawa wadah bekalnya tadi “Pak saya pulang dulu ya, pesan dari bapak sangat berguana akan saya terapkan terus sampek besar nanti pak, terima kasih Pak, assalamu’alaikum” sambil mencium tangan bapaknya, “iya nak kamu pakai terus ya pesan dari bapakmu ini, hati-hati dijalan, wa’alaikum salam nak” sambung Pak Tomi, setelah itu Pak Tomi melanjutkan pekerjaannya sampai sore hari kemudian pulang tanpa teman-teman di sampingnya.
            Beberapa hari pun telah dilewati Pak Tomi dengan tetap semangat bekerja walaupun sendirian karena teman-temannya masih mogok dan beralih mengkonsumsi jagung. Walaupun tampak sedih tetapi Pak Tomi menghadapinya dengan sabar dan sekarang ia bekerja ditemani anaknya di sawah ketika liburan sekolah telah tiba, dan tiba-tiba kejadian mengejutkan tiba, di radio disiarkan bahwa perekonomian negara kembali stabil dan harga kebutuhan petani kembali menurun lagi, dan para petani di desa itu bersorak-sorak dengan penuh semangat menjadi sangat gembira dan sangat bahagia, Pak Tomi dan anaknya yang disawah pun terheran melihat warga keluar dari rumah dan bersorak sorak. Lalu datanglah Pak Rizal dari kejauhan dengan wajah gembira “Kang Tomi, kang Tomi.... ada berita gembira nihhhh !!!”, “ada apa kang kok wajahnya sumringah begitu ? barusan dapat hujan duit ya kang ?” sambut Pak Tomi sambil meletakkan cangkulnya dan menggaruk kepala, dan Pak rizal telah tiba di hadapan Pak Tomi sambil menepuk pundak Pak Tomi dengan riang , “lho ada apa kang ? cerita dulu kang jangan senyum-senyum sindiri aja” lanjut pak Tomi, “ya gini lo kang kalo orang udah gembira hehe, gini lo kang kalo pagi-pagi kan warga kita selalu dengerin radio kan, lha itu tadi ada berita dari pemerintah pusat kalo harga kebutuhan petani itu turun dan mayoritas kan warga kita kerjaannya tani.. jadi ya warga 1 desa itu seneng semua .. alhamdulillah ya kang” , “wahhhhh .. beneran ya kang ? alhamdulillah ya Allah... wah itu beneran to kang ? kang rizal nggak bohong kan ? ini bukan mimpi kan ?” jawab pak Tomi dengan menggegam tangan Pak Rizal dengan bahagia “bener kang saya ngggak bohong, ini nyata kang bukan mimpi loo” sambung pak Rizal, lalu anak pak Tomi menambahkan “Wah alhamdulillah ya pak kita jadi nggak kesulitan lagi sekarang dan bisa membeli kebutuhan lebih lagi ya pak, horeeee ...” sambil memeluk Pak Tomi, “iya nak bapak juga seneng” sambil tersenyum bahagia ,”iya kang mungkin inilah hadiah kerja kerasnya kang Tomi atas semangatnya semuanya mogok tapi pak Tomi tidak pernah menyerah, saya minta maaf ya kang kalo saya nggak nemenin akang kerja kayak biasanya soalnya saya juga stress kang setelah harga itu naik sangat tinggi, saya minta maaf ya kang” jawab pak Rizal dengan menunduk, dan pak Tomi menepuk pundak pak Rizal sambil berkata “iya kang nggak papa kok santai aja, ginikan saya niatnya juga kerja jadi ya nggak papa ini kan juga ada si tole jadi ditemenin, ya pokoknya kan masalahnya sudah selesai mari kerja lagi kang !” dengan serentak Pak Rizal dan anak Pak Tomi “ayooo kerjaa!!” akhirnya mereka bekerja bersama-sama. Saat mereka bertiga pulang dan melewati kantor desa ,juga saat itu kepala desa kemuning mengumumkan bahwa nanti malam akan diadakan tasyakuran dan slametan untuk berkah dan berita bagus hari ini saat itu warga sekitar juga berkumpul di balai desa dan nanti untuk syukurannya juga bertempat di balai desa pukul 19.00 WIB.
            Waktupun telah menunjukkan pukul 19.00 WIB tepat masyarakat sekitar semuanya suadh berkumpul di balai desa, balai desa pun terlihat lebih ramai dan ditambah dengan suasana masyarakatnya yang rukun. Acarapun dimulai dan dibuka oleh bapak kepala desa selanjutnya juga ada penampilan kesenian jaranan, dan acara dilanjutkan oleh doa bersama dan makan bersama. Dan waktu telah menunjukkan pukul 22.00 bahwa acaranya telah selesai tetapi masyarakat memilih dahulu untuk tinggal karena ingin mengucapkan banyak terima kasih untuk Pak Tomi yang selama ini telah bisa memotivasi warga yang terpuruk dikarenakan harga kebutuhan yang naik dan bisa terus berjuang menanam padi seorang diri pada saat semua petani mogok, kerja keras dari Pak Tomi telah menjadikannya inspirasi pada masyarakat sekitar maupun Kepala Desanya. Saat itu pak kepala desa berkata “Oh iya, saya hampi lupa berterima kasih yang sebesar-besarnya untuk Pak Tomi yang selama ini telah berjuang untuk tetap bekerja walaupun semua para petani telah mogok kerja dan telah menjadikan contoh teladan bagi kita semua” , “wahhh, iya pak saya juga berterima kasih pada desa ini yang masih memberikan saya semangat kerja serta fasilitas yang masih memadai sehingga saya masih bisa bekerja. Ini juga saya lakukan berdasar pada kebutuhan warga yang masih membutuhkan beras untuk dikonsumsi sehari-hari” tambah pak Tomi dengan ekspresi yang rada malu dan menggaruk-garuk kepala. Setelah itu pak kepala desa menambahkan lagi “memang kata-kata saya tadi sudah cukup menggambarkan sifat pak Tomi yang bisa menjadi teladan kita untuk terus semangat dalam bekerja walau telah banyak halangan/rintangan dan resiko kerja yang ada” setelah itu Pak Wahyu menambahkan “saya juga minta maaf yang sebesar-besarnya ya kang Tomi dulu saya pernah membentak dan memaksa Pak Tomi untuk berhenti, ternyata saya salah dan kini kang Tomi bisa memotivasi saya dan saya juga lebih semangat bekerja” lalu sambung Pak Tomi “iya Pak saya sangat berterima kasih banyak atas sanjungan yang telah diberikan dan semoga kita bisa menjadi lebih baik lagi. Juga tidak apa-apa Pak Wahyu saya juga sudah memaafkan  kok dari dulu saya juga tahu kalau keadaan masyarakat saat itu masih kurang kondusif jadi saya juga memaklumi kok, juga terima kasih ya saya jadi nggak enak ini, hehehe..” setelah itu semua warga mengucapkan minta maaf dan terima kasih kepada Pak Tomi yang telah bisa menjadi sosok inspiratif bagi warga, dan mereka semua bersalaman juga kepada Pak Tomi dan keluarganya. Setelah itu semua warga pulang ke rumah masing-masing dengan keadaan yang bahagia. Dan akhirnya kehidupan desa kemuning pun damai dan tentram seperti sedia kala.
--SELESAI--

sekian post darii saya semoga dapat menginspirasi,dan membuat motivasi bagi masing-masing yaaa.. 
don't forget to subscripte and share yaa...
SHARE

Milan Tomic

Hi. I’m Designer of Blog Magic. I’m CEO/Founder of ThemeXpose. I’m Creative Art Director, Web Designer, UI/UX Designer, Interaction Designer, Industrial Designer, Web Developer, Business Enthusiast, StartUp Enthusiast, Speaker, Writer and Photographer. Inspired to make things looks better.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar: